Friday, February 15, 2013

Bumbu Keuangan Pribadi

Pagi sobat. . .
Pagi ini aku akan mencoba untuk sedikit berbagi bumbu mengatur keuangan pribadi. Banyak dari kita, termasuk aku juga, yang kesulitan dalam menangani pengeluaran uang.  Gaji besar, namun mengapa ditengah bulan dompet udah kosong? Bahkan kita nekat pinjam uang teman atau kasbon di tempat kerja. Sungguh hal seperti itu, kalau bisa, dihindari. Jika keadaan keadaan seperti itu sering terjadi, berarti masih ada yang salah dalam mengatur keuangan isi dompet sendiri.
Oke, mungkin beberapa bumbu di bawah ini bisa menjadi solusi : 
  • Sisihkan minimal 10% dari penghasilan untuk ditabung
  • Sisihkan minimal 10% dari penghasilan untuk ditabung jika menerima penghasilan. Lakukan hal ini secara rutin, namun dengan catatan, jika di pertengahan bulan uang yang ada di dompet sudah habis, jangan mengambil uang tabungan ini. Lalu apa gunanya kita menabung?
    Nah kita menabung untuk sebuah kebutuhan yang membutuhkan dana besar (bagi kita). Sebagai contoh, kita menabung untuk membeli rumah, sepeda motor, mobil, uang kuliah, menikah, masa depan anak, dll. Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit. Sedikit demi sedikit uang yang kita tabung, lama-lama akan banyak juga kok. Cukup untuk membeli sesuatu yang kita inginkan. Namun jika menurut kita waktunya terlalu lama, tidak ada salahnya menaikkan angka 10% menjadi 20% bahkan 30%. Masih terlalu lama juga? Mungkin sebaiknya kita mencari uang tambahan untuk pemasukan deh.
    Penghasilan secara umum bukan hanya berupa gaji saja. Komisi, pendapatan dari menyewakan sesuatu, bantuan atau sumbangan, hadiah, uang saku bagi pelajar, beasiswa, dan pinjaman atau hutang merupakan bagian dari penghasilan. 
  • Rencanakan pengeluaran sejak awal bulan
  • Biasakan selalu cermat dalam mengeluarkan uang karena jumlah pengeluaran umumnya lebih banyak frekuensinya dari pada jumlah pemasukan. Ketika kita menerima gaji, buat perkiraan pengeluaran kita selama 1 bulan ke depan. Sebagai contoh, biaya transportasi pulang pergi ke tempat kerja setiap hari Rp 6.000,-. Maka ambil Rp 180.000- khusus untuk biaya transportasi. Begitu juga pengeluaran yang lain, sisihkan. Namun perlu diingat, jangan terlalu banyak dalam menentukan setiap biaya. Bisa-bisa uang penghasilan tidak cukup dibagi.
    Berbagai macam pengeluaran yang biasa kita lakukan antara lain : biaya makan, belanja, tempat tinggal, transportasi, kesehatan, komunikasi, rekening listrik dan air, biaya lain-lain, dll.
    Biaya lain-lain dapat digunakan untuk mengantisipasi berbagai keinginan kita yang datang secara tiba-tiba. Sebagai contoh, ketika jalan-jalan di pusat perbelanjaan bersama teman-teman, kita diajak untuk makan, nonton bioskop, belanja, dll.
Mungkin 2 bumbu di atas dapat membantu sobat. Namun semua kembali kepada diri kita masing-masing. Jika memang kita sudah berniat mengatur keuangan dengan baik, bukannya tidak mungkin jika tiap tengah bulan atau akhir bulan kita tidak perlu lagi meminjam uang kepada teman atau kasbon di tempat kerja. Jadi tidak akan ada lagi peribahasa "lebih besar pasak daripada tiang" dalam kamus hidup kita.
Semoga berhasil. . . ^_^

No comments:

Post a Comment